0
Home  ›  Chapter  ›  Crave

Bab 01 – Valentin 🔞

 

Bab 01 – Valentin 🔞-1

Sebelumnya, 14 Februari 2019

Alisa bangun pagi dengan senyum sumringahnya. Semalam ia sudah chatting cukup lama dengan Dani, salah satu teman sekelasnya yang sedang PDKT dengannya. Bukan tanpa alasan Alisa mau dekat dengan Dani. Alisa yang melihat Sean sering tak ada waktu untuknya dan jarang di rumah, ditambah Alisa yang sering melihat Sean mulai sibuk dengan salah satu teman perempuannya yang baru.

Alisa memang dekat dengan Sean dan menaruh kecemburuan padanya karena tak bisa dekat lagi dengan Sean jadi ia memutuskan untuk memulai lembaran baru hidupnya. Alisa membuka hatinya untuk Dani yang sudah sejak kelas 10 berusaha mendekatinya.

Alisa sempat berharap pagi ini ia mendapatkan kejutan dari Sean seperti hari-hari valentin biasanya. Entah coklat, boneka, atau setangkai bunga mawar meskipun pagi ini ia tak mendapatkannya. Sean pria yang hangat dan penyayang, Sean juga ramah dan dekat dengan ibu sambungnya selayaknya anak sendiri. Meskipun Edy sebagai ayah sambung Alisa tidak terlalu dekat dengannya, tapi Sean selalu mencoba ada untuk Alisa menggantikan peran ayahnya yang seharusnya.

“Nanti Kakak jemput,” ucap Sean sebelum Alisa berangkat sekolah.

“Gak usah Kak, nanti aku pulang bareng temenku,” tolak Alisa dengan ceria karena hari ini ia akan pergi makan siang bersama Dani.

“Sama Tiwi?” tebak Sean yang diangguki Alisa sambil tersenyum.

Alisa sengaja mengiyani tebakan sean karena ia ingin segera berangkat ke sekolah dan bertemu dengan Dani.

Baca juga 29. Vol. 3 : Chapter 12

Sesampainya di sekolah Alisa yang berangkat di antar ibunya itu langsung di sambut oleh Tiwi yang baru saja sampai. Tiwi begitu ceria dan selalu ceria tiap kali bertemu dengan Alisa. Dewi yang melihat putrinya memiliki teman baik dan sama-sama rajin di bidang akademik begitu senang melihat kedekatan Alisa dan teman-temannya.

“Nanti Mama dinas ke Jogja, besok pagi Mama pulang. Kamu di rumah sama Kak Sean jangan ribut ya,” ucap Dewi mengingatkan Alisa yang ke sekian kalinya.

“Iya-iya Ma, tenang aja,” ucap Alisa lalu menyalimi mamanya dan beranjak masuk ke kelasnya bersama Tiwi.

Hari ini hari pertamanya mencoba lepas dari Sean kakaknya. Mencoba memulai lembaran baru dalam hidupnya, mencari orang baru yang akan membantunya memulai kisah cintanya sendiri.

Usai sekolah Dani langsung mengajak Alisa pergi makan siang berdua di mall. Hanya ke KFC, rencananya Dani ingin menyatakan perasaannya pada Alisa disana setelah makan sekaligus memberikan coklat yang sudah ia siapkan.

Sejauh ini masih berjalan lancar, sampai di KFC dan menyantap menu paket spesial valentinnya sambil mengobrol santai Dani sudah mulai banyak melakukan interaksi fisik dengan Alisa seperti menggenggam tangannya dan sesekali memuji Alisa. Tapi saat ia memberikan coklatnya pada Alisa sambil bersiap menyatakan perasaannya tiba-tiba Sean yang melihat Alisa langsung dateng menghampiri.

“Alisa!” bentak Sean sambil menarik Alisa yang duduk berhadapan dengan Dani.

“Kakak!” seru Alisa kaget melihat kedatangan Sean yang tiba-tiba bertemu dengannya di mall.

Baca juga 28. Vol.3 : Chapter 11

“Kamu ngapain disini?! Ini juga bocah ngapain kasih-kasih kamu coklat? Ngajak-ngajak kamu kesini segala?!” bentak Sean penuh emosi.

Dani kaget dan tak bisa mencerna kondisinya yang tiba-tiba dimarahi kakaknya Alisa. Dani yang tak biasa berada di tengah keributan apalagi sampai cekcok atau berkelahi hanya bisa diam dan pasrah begitu saja menerima bentakan Sean ditambah Alisa yang juga langsung diseret pergi dari sana secara paksa oleh Sean.

●●●

Alisa berusaha meronta dan ingin menjelaskan pada Sean terkait apa yang sebenarnya terjadi. Tapi karena ia terus menjadi pusat tontonan jika terus meronta dan Alisa yang sudah takut melihat Sean untuk pertama kalinya marah hanya bisa pasrah mengikuti langkahnya.

Sean yang selalu ceria dan humoris juga penuh kehangatan tiba-tiba berubah 180 menjadi orang yang tak pernah Alisa kenali lagi. Wajahnya terlihat begitu menahan marah dan emosi, pandangannya begitu tajam dengan alisnya yang mengkerut, tak ada senyum di bibirnya sama sekali.

Alisa ingin mulai menjelaskan kondisinya tadi tapi Sean terlalu emosi dan caranya mengemudi juga sangat ugal-ugalan sangat berbeda dari biasanya. Alisa yang biasanya menikmati perjalanannya bersama Sean dibuat begitu ketakutan karena Sean berkali-kali hampir bertabrakan atau menabrak kendaraan yang menghalangi jalannya. Alisa begitu ketakutan hingga menangis karena Sean yang begitu ugal-ugalan.

“Alisa…” Sean menghela nafas dan bicara dengan lebih lembut begitu ia sampai di rumah. “Kenapa kamu kayak gitu? Kenapa kamu bohong ke aku?” tanya Sean lalu turun dari mobilnya dan mengeluarkan Alisa sambil menyeretnya masuk kedalam kamarnya secara paksa.

Alisa masih begitu ketakutan dibuatnya setelah kejadian di mobil barusan. Badannya gemetar begitu Sean menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur. Tak hanya itu Alisa juga masih menangis karena perjalanan pulang yang mengerikan barusan. Bila biasanya Sean akan langsung berbuat baik padanya ketika ia menangis atau terlihat sedih, kali ini berbeda.

Sean langsung mengunci pintu kamarnya dan menyingkap rok yang 

Bab 01 – Valentin 🔞-2

Bab 01 – Valentin 🔞-3


27
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share