Bab 07 – Makan Malam Keluarga🔞
Tak berselang lama Dewi dan Edy datang setelah menyempatkan diri untuk datang ke kondangan teman kerja Dewi. Dewi terlihat sangat bahagia melihat Alisa yang sudah pulang, terlebih mengetahui jika Alisa baik-baik saja.
“Liat kan,
mungkin kemarin itu salah paham doang Mah. Namanya anak udah remaja, kakaknya
juga udah dewasa pasti berantem jadi salah paham kayak kemarin sering. Udah lah
gak usah terlalu di khawatirkan,” ucap Edy sambil mengelus punggung Dewi
menenangkan kekhawatiran berlebih yang sudah ada di kepalanya.
Alisa
tersenyum canggung lalu duduk di samping Sean yang sudah ada di meja makan.
Sean begitu canggung namun ikut tersenyum mendengar ucapan ayahnya yang jelas
dengan maksud membantunya kali ini.
“Maaf, tapi
orang tidak berubah dalam semalam. Mama cuma sulit buat memulihkan kepercayaan
yang sudah rusak,” ucap Dewi lalu menatap Sean dan Alisa bergantian.
Sean
mengangguk paham lalu tersenyum memaklumi Dewi. Baik Sean maupun Alisa tak
banyak bicara setelahnya. Dewi juga tak menaruh curiga pada Alisa yang
tiba-tiba memakai sweeter dengan kerah yang menutupi leher, juga leging
panjang yang ia kenakan.
Dewi
menawarkan liburan keluarga yang rencananya akan pergi ke Bali namun terhalang
adanya pandemi. Sementara Edy membahas soal Sean dan Alisa yang sebaiknya tetap
tinggal di rumah saja seperti dulu. Meskipun Sean sedikit menolaknya dan Alisa
yang merasa lebih nyaman tinggal bersama Sean karena lokasi apartemennya yang
benar-benar dekat dari sekolah maupun tempat kerja Sean dan pengadilan.
Dewi jelas
kurang setuju dan tidak mau berpisah dari putrinya itu menyampaikan banyak
sekali alasan penolakan-nya. Sean dan Alisa hanya bisa diam mendengarkan. Tapi
itu tak berselang lama karena Sean baru ingat jika Alisa tak menggunakan bra.
Otak mesum dan nakal di kepala Sean kembali muncul.
Sean
pelan-pelan meraba punggung Alisa memastikan apa yang ada di ingatannya benar.
Benar saja Alisa masih tak memakai bra meskipun sudah sempat ganti baju di
rumah. Sean masih melihat Dewi dan Edy yang berdebat dengan tenang lalu meraba
pinggang Alisa sebelum menelusupkan tangannya masuk kedalam baju yang Alisa
kenakan.