0
Home  ›  Chapter  ›  Heir Baby

Bab 37 - Bebas

 

Bab 37 - Bebas-1

Tak ada percakapan apapun saat Robi selesai masa rehabilitasinya. Kasus hukumnya juga langsung di urus. Robi memasrahkan segala kasus pada kuasa hukumnya. Ia juga menarik investasinya pada hotel milik Bara dan berencana memindahkannya untuk membangun apartemen. Meskipun keputusannya membuat keluarga Bara kaget, tapi ia tak peduli. Robi tak mau berhubungan lagi dengan Bara atau apapun yang masih ada hubungannya dengan Bara tanpa terkecuali.

"Sayang, " panggil Robi yang datang menjenguk istrinya yang tengah di rawat di rumah sakit.

"Mas?! " pekik Naila tak menyangka suaminya akhirnya keluar dari tempat rehabilitasinya.

Robi dan Naila langsung berpelukan dengan erat. Robi juga memberikan buket bunga yang begitu indah untuk Naila. Kali ini ia tak menamparkan buket bunganya ke wajah Naila lagi. Robi memperlakukan Naila dengan sangat baik dan lembut.

"Mas beneran udah bebas kan sekarang?" tanya Naila sambil menggenggam tangan Robi erat-erat.

Robi mengangguk lalu tersenyum dan mencium tangan Naila. "Udah, oh iya sekarang aku dah ga temenan sama Bara lagi."

Naila menatap Robi kaget. Robi hanya tersenyum getir.

"Ternyata yang jebak aku si Bara. Dia pengen kamu, " ucap Robi sambil mengelus perut Naila.

"Jahat banget. Tega-teganya dia kayak gitu, " ucap Naila kesal.

"Aku ga bakal bagi kamu ke siapapun. Aku bakal selalu sama kamu, sama keluarga kita, " ucap Robi lalu mengecup kening Naila.

Naila hanya mengangguk. Ia masih tak habis pikir kenapa Bara bisa setega itu pada suaminya.

"Aku tarik sahamku di hotel. Nanti kalo kamu pengen punya hotel aku bikinin juga, " ucap Robi yang hanya di angguki Naila sambil tersenyum.

"Hubby ga usah sama orang-orang kayak gitu lagi. Jangan pergi-pergi malem lagi. Jangan pergi ke klub lagi. Pulang kerja pulang ga usah main-main, " ucap Naila melarang-larang Robi.

"Ih terus kalo ada meeting gimana? Kadang kan meeting di klub," ucap Robi berusaha bernegosiasi dengan Naila.

Baca juga 29. Vol. 3 : Chapter 12

Naila langsung cemebrut dan mencubit tangan Robi. "Aku ikut kalo gitu, aku mau ikut terus, " ucap Naila dengan mata berkaca-kaca.

Robi tertawa terbahak-bahak lalu mengangguk patuh pada istrinya. "Udah makan belum?" tanya Robi yang melihat makanan di atas meja Naila masih utuh belum di buka.

"Udah makan pisang, " jawab Naila.

"Makan ya, di suapin, " bujuk Robi lembut yang di angguki Naila meskipun rasa makanannya tidak enak.

"Mas cicip dulu deh, di mulut aku ga enak, " ucap Naila.

Robi mengangkat sebelah alisnya lalu mencicipi makanan untuk istrinya. Robi langsung meringis jijik karena rasanya yang hambar dan sudah dingin.

"Aku pesen makan ya, kita makan bareng, " ucap Robi yang di angguki Naila.

Tapi belum Robi memesan makanan Witri datang membawa nasi dengan nuget untuk Naila.

●●●

Robi memhabiskan waktunya bersama Naila. Ia benar-benar berusaha menebus segala kesalahannya dan berusaha menjadi suami yang baik untuk Naila. Robi juga menyiapkan kamar untuk menyambut calon anaknya. Salman sempat datang menjenguk Robi dan Naila. Salman sempat ingin menginap dan tinggal bersama Robi. Tapi Katrina melarangnya jadi ia tak bisa lama-lama bersama Robi. Tapi yang Salman tau dengan pasti putranya tidak menikahi wanita yang salah dan sudah berhasil mewujudkan keluarga kecilnya sendiri.

"Hubby mau coba ini ga?" tanya Naila yang menikmati nasi, ikan asin dan sambal bawang begitu Robi selesai olah raga.

"Apa ini?" tanya Robi heran menatap ikan asin yang di nikmati istri dan mertuanya.

Baca juga 28. Vol.3 : Chapter 11

"Ikan asin. Gereh kendil, oleh-oleh teman Ibu, " jawab Naila. "Enak, cobain dulu sesuap ya, " ucap Naila yang langsung bersiap menyuapi Robi.

Robi membuka mulutnya menerima suapan dari tangan Naila. Robi yang semula berdiri ikut duduk.

"Enak kan?" tanya Naila.

Robi mengangguk lalu kembali membuka mulut minta di suapi lagi.

"Ibu baru bikin sayur asem, nanti makan nasi pakek sayur asem, sama ikan asin enak juga, " ucap Naila yang kembali menyuapi suaminya.

"Kamu makan pakek tangan gini kayak orang India," ucap Robi tapi tetap menikmati makanan yang di suapkan Naila.

"Gapapa udah cuci tangan. Mas juga kalo makan seafood pakek tangan, " ucap Naila lalu mengambil nasi lagi.

Robi pergi cuci tangan dan mengambil piring dan nasi sendiri. Naila mengambilkan ikan asin yang sudah ia pisahkan dari durinya juga sedikit sambal. Robi mencoba makan sendiri dan pertama kalinya ia mencoba untuk makan dengan tangan sendiri meskipun terlihat aneh dan sangat kesulitan.

"Kalo susah pakek sendok aja Mas, " ucap Naila.

"Enggak, aku bisa kok pakek tangan kayak kamu, " ucap Robi berusaha makan dengan tangan. "Nasinya panas."

Naila memegang nasi yang ada di piring suaminya. "Enggak kok anget ini, " ucap Naila.

"Sayur asem nih, " ucap Witri mengambilkan semangkuk sayur asem untuk Naila. "Mas Robi mau juga ga?" tanya Witri.

Robi mengangguk sambil fokus berusaha makan dengan tangan agar tidak berceceran dan rapi seperti istrinya.

"Wuhuu, " ucap Naila lalu bangun untuk cuci tangan sementara Witri kembali ke dapur untuk mengambilkan Robi sayur asem juga.

Tapi saat Naila dan Witri datang mereka kaget melihat Robi berusaha makan sayur asem juga dengan tangan. Naila tertawa lalu mengambil sendok.

"Kalo sayur ada kuahnya pakek sendok Mas," Naila memberi contoh. "Mas udah deh ga usah ikutan kayak aku makannya. Aku suapin aja udah dari pada berantakan semua, " ucal Naila.

Robi memperhatikan lalu membuka mulutnya menerima suapan dari istrinya. "Enak, " ucap Robi yang cocok dengan masakan mertuanya dan menu rumahan kelas bawah yang ia buat.

Bab 37 - Bebas-2

 

42
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share