0
Home  ›  Chapter  ›  Heir Baby

Bab 29 - Cemburu

Bab 29 - Cemburu-1

Robi tak bisa tidur. Setelah memastikan istrinya sudah terlelap dan nafasnya sudah teratur, Robi menyalakan lampu kembali. Robi mencuci mukanya dan mandi, berharap itu dapat mencerahkan pikirannya yang begitu kacau. Berharap bisa mendinginkan perasaannya yang panas. Usai mandi dan mengenakan kimono berbahan sutra untuk pengganti piama, Robi kembali mendekat ke arah istrinya.

Robi mengambil tisu basah lalu melepaskan penutup mata yang masih menutupi mata istrinya dan mulai membersihkan wajahnya hingga bersih dari segala jenis make up yang ia pakai tadi. Robi memperhatikan wajah Naila yang tenang dengan bekas airmata yang ia hapuskan. Mata yang indah itu sedikit bengkak karena menangis. Robi merasa bersalah terus membuat Naila menangis tapi tiap bersama Naila sendiri ia juga merasa bisa sedikit melepas topengnya dan menjadi dirinya yang sesungguhnya.

Robi tak sekuat itu. Robi juga tak seangkuh yang terlihat. Robi hanya memaksa dirinya untuk mempertahankan images tersebut agar ia tak terlihat lemah. Robi ingin di manja atau memanjakan seseorang. Robi ingin bercanda dan banyak tertawa lagi. Robi ingin menikmati waktunya dengan hanya bersantai bersama pasangannya. Seperti kehidupan orang normal lainnya.

Naila bisa memberikan itu semua pada Robi. Segala yang Robi inginkan mungkin kecuali untuk saling memanjakan. Robi masih gengsi dan Naila takut padanya. Ketakutan Naila padanya itu yang kadang bahkan sering membuat Robi jadi ragu pada perasaannya. Tapi sekarang ada janin di perut Naila. Sebentar lagi ia akan jadi ayah dan Robi masih bingung juga takut untuk memantapkan perasaannya pada Naila.

"Aku sayang kamu Naila, " bisik Robi lalu mengecup kening Naila dan membenarkan selimutnya.

Robi tersenyum getir. Ia malu hanya berani mengucapkannya saat Naila terlelap. Ia kalah jauh dari Reyhan yang bahkan berlutut sambil membawa bunga dan boneka lalu menyatakan perasaannya di depan umum. Remaja itu jauh lebih bernyali daripada dirinya. Jangankan memberi hadiah, menyatakan cinta saja Robi belum pernah melakukannya.

Naila merubah posisi tidurnya sambil memeluk bantal di sampingnya dan mengelusnya. Robi tersenyum menahan tawanya, sekarang ia tau kenapa tiap malam ia kaget bila tiba-tiba ada yang memeluk dan mengelusnya. Ternyata karena Naila berubah posisi tidur.

"Enghh..." Naila membuka matanya perlahan, sudah ada cahaya di kamarnya. Robi tidak ada di sampingnya. Naila langsung bangun. "Mas!? " panggil Naila.

"Apa?" saut Robi yang duduk di sampingnya sambil memangku tisu basah setelah membersihkan wajahnya.

Naila langsung bernafas lega dan kembali tiduran sambil memandangi Robi dan menggenggam tangannya. "Mas udah mandi?" tanya Naila lembut.

Baca juga 29. Vol. 3 : Chapter 12

Robi mengangguk lalu meletakkan tisu basah ke atas laci dan ikut tiduran bersama Naila seperti posisi sebelumnya. Naila kembali memejamkan matanya sambil menggenggam tangan Robi lalu kembali terlelap. Robi hanya diam sambil mengelus-elus tangan Naila. Tapi tak lama Naila kembali bangun untuk minum lalu kembali tidur sambil memeluk suaminya.

●●●

Katrina terus memantau dan menanyakan apakah Naila dan Robi sudah pulang berkali-kali. Bahkan ia sampai membuat akun palsu untuk memata-matai kegiatan Robi karena penasaran. Tapi sayang Robi jarang sekali memposting kegiatannya. Hanya ada postingan foto saat ia menikah beberapa bulan lalu dan highlight ucapan-ucapan selamat dari semua orang. Sekalinya ada yang menandai dalam postingan adalah Bara, itu juga saat menikah dulu. Sosial media milik Bara juga sama sepinya dengan milik Robi.

Tapi Katrina tak habis akal. Ia mencari sosial media milik Naila. Ternyata Naila lebih parah lagi dari Robi. Ia hanya memposting foto dengan bingkai dari sekolah dan video perkenalannya saat mos di sekolahannya. Juga sebuah poster tugas sekolah. Tak ada highlight dan yang menandai Naila dalam postingan hanya teman-temannya yang ikut give away atau seruan untuk ikut lomba. Benar-benar jauh dari ekspektasi Katrina.

"Kayaknya Robi ngamuk," ucap Salman sambil geleng-geleng kepala masuk ke kamarnya.

"Robi kenapa Pi?" tanya Katrina lalu mematikan ponselnya.

"Kan dia dateng ke pesta makan-makan, yah, Syukuran gitu ceritanya, ternyata ada temennya Naila,"

"Oh ya? Terus gimana?"

Baca juga 28. Vol.3 : Chapter 11

"Temennya ngajak jadian Naila, marahlah anakku itu, " Salman geleng-geleng kepala.

"Terus temennya Naila itu gimana? Dari keluarga mana? " tanya Katrina.

"Katanya keluarganya bisnis mebel, temen smanya, ga tau ini gimana. Robi juga masih di sana," jawab Salman lalu tiduran.

"Nailanya juga di sana?"

"Iya lah, pengantin baru masa pisah-pisah. Robi bisa makin ngamuk nanti, " ucap Salman santai.

Katrina menahan kesal begitu tau ternyata Robi dan Naila tidak pulang. Tentu saja ia tak akan dapat kabar apapun bila Naila tidak ada di rumah dan jelas tak ada kejadian yang ia inginkan.

"Yah, jadi ga bisa liat hadiahku deh si Naila, " ucap Katrina kecewa.

"Bisa, paling besok udah pulang. Robi mana betah lama-lama sama orang yang bikin masalah sama dia,"  jawab Salman santai. "Lagian pasti Naila lebih seneng dapet es dari aku," sambung Salman menyombongkan hadiahnya.

"Ih nyebelin papi ini, udah aku ga bisa deket sama Robi masih ga di kasih kesempatan deket sama menantuku, " ucap Katrina manja.

Bab 29 - Cemburu-2


42
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share